AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

 

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Oleh CGP_ Juraidah, S.Pd.SD

1.   Latar Belakang

Budaya positif sekolah adalah segala sesuatu yang tercermin dari sekolah itu sendiri seperti visi misi sekolah, tata tertib, kegiatan-kegiatan sekolah, keadaan lingkungan sekolah baik itu kebersihan dan keamanan, nilai-nilai positif atau sikap dan prilaku warga sekolah dan segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh setiap warga sekolah dan setiap orang terhadap sekolah tersebut. Dengan demikian budaya positif tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling berintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain.

Dalam penerapan budaya positif tak terlepas dari konsep yang telah dipelajari pada modul sebelumnya yaitu konsep pendidikan menurut KHD, nilai dan peran guru penggerak, dan visi guru penggerak. KHD mengumpakan guru sebagai petani dimana murid adalah bibitnya. Jika dikaitkan pada konsep tersebut jelas tugas seorang guru untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi bertumbuhkembangnya murid dengan optimal. Untuk membangun budaya positif tentu saja tak lepas dari peran guru penggerak antara lain menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakan komonitas praktisi, menjadi couch bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Dengan menyadari nilai dan perannya sebagai guru penggerak akan membuatnya mampu mengelola perubahan yang positif berawal dari diri dan segala potensi yang dimiliki sekolahnya.

Dalam menciptakan budaya positif terdapat konsep yang yang perlu dipahami bersama oleh setiap warga sekolah yaitu (1)Perubahan paradigma stimulus respon melawan teori kontrol, (2)Arti disiplin dan tiga motivasi prilaku manusia, (3)Keyakinan kelas, hukuman, dan penghargaan, (4)Kebutuhan dasar manusia (bertahan hidup, cinta dan kasih sayang, kesenangan, kebebasan, dan penguasaan), (5)Posisi kontrol (penghukum, orang merasa bersalah, teman, monitor/pemantau, dan manajer),  (6) Segitiga restitusi (menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan kelas).

2.   Tujuan

Budaya positif merupakan upaya guru dan semua warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang dapat menumbuhkembangkan murid secara optimal sesuai kodrat anak dan kodrat zaman. Nilai – nilai yang diharapkan menjadi budaya positif di sekolah tentu saja berakar dari norma-norma, budaya bangsa, dan nilai Pancasila dengan demikian diharapkan murid dengan profil Pancasila dapat terwujud.

Budaya positif yang berakar dari nilai dan kebiasaan setiap warga sekolah diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk membentuk karakter murid yang sejatinya merupakan generasi bangsa dimasa yang akan datang. Budaya positif yang dibangun dari diri setiap warga sekolah diharapkan menjadi motivasi instrinsik dari setiap warga sekolah agar  terus bergerak kearah yang lebih positif.

3.   Deskripsi Aksi Nyata

Menyadari bahwa melakukan perubahan yang paling mudah adalah dari diri sendiri, maka saya mulai menerapkan konsep budaya positif terlebih dahulu di kelas saya sendiri. Hal yang pertama saya lakukan setelah mempelajari konsep-konsep budaya positif adalah dengan membuat keyakinan kelas bersama murid saya. Dengan keyakinan kelas tersebut kami menjalankan proses pembelajaran dan mengatasi permasalahan dengan menerapkan segitiga restitusi. Dalam menerapkan budaya positif tersebut saya juga meminta pendapat siswa, rekan sejawat, kepala sekolah, orang tua siswa dan masayarakat sekitar sekolah. Hal tersebut sejalan dengan konsep tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. 

Budaya positif yang dibangun bersama murid di kelas saya kemudian saya bagikan dalam forum diskusi bersama kepala sekolah dan rekan sejawat. Hal ini menjadi bagian dari peran menggerakan komunitas praktisi di lingkungan sekolah, dengan harapan budaya positif yang saya terapkan di kelas saya dapat mengsinspirasi dan memotivasi rekan sejawat lainnya agar dapat diterapkan pula sehingga menjadi budaya positif sekolah. Dengan berkolaborasi bersama rekan sejawat dan juga melibatkan orang tua siswa saya yakin akan banyak gagasan baru dalam membangun budaya positif sekolah serta bagian dari tindakan reflektif atas apa yang telah dilakukan guna perbaikan budaya positif selanjutnya. 

4.   Bentuk Aksi Nyata

1.     Berbaris dan menyambut siswa dengan senyum, salam, sapa sebelum masuk kelas.

2.     Berdoa sebelum belajar (memberikan kesempatan pada siswa untuk memimpin doa).

3.     Kebiasaan bersyukur sebelum berdoa saat pulang.

4.     Melatih kepercayaan diri dan kemandirian dengan membiasakan tampil di depan kelas.

5.     Meningkatkan rasa nasionalisme dengan memperingati hari-hari besar nasional.

6. Menjalin kedekatan/keakraban antar guru dan siswa dengan melakukan kegiatan diluar pembelajaran di kelas seperti olahraga bersama.

7.  Melatih kepemimpinan pembelajaran siswa dengan melakukan kegiatan yang telah dirancang oleh siswa itu sendiri.

8.    Membiasakan kerjasama dalam kegiatan piket kelas dan diskusi kelompok belajar.

9.    Meningkatkan sportifitas, kreatifitas, kejujuran, dan saling menghargai melalui kegiatan bermain sambil belajar, mading sekolah, papan perasaan, dan pohon literasi.

Berikut ini video aksi nyata budaya positif!

https://drive.google.com/file/d/1CZD_aLol9X6IC8BLNoJgalxvLYC-SqLa/view?usp=sharing





Komentar

Postingan populer dari blog ini